Rabu, 09 September 2009

Lentera Hidup

Ketika kehangatan surya mulai terasa
Ku tapaki kembali jalan hidupku
Ku ayunkan perlahan kaki kecilku
Menuju jalan yang Kau berikan

Dalam linangan air mata
Terbayang wajahMu yang berlumur darah
Menyapaku dengan senyum simpul
Dalam setiap langkahku, Engkaulah jalanku

Dalam belai kasih pangkuanMu
Ku berharap kan cita-cita yang terpendam
Satu pinta dalam urat nadiku
Bahagiakan kedua orang tua ku

KETUKAN BAYANGAN SEJATI

Ketika keheningan terasa
Sepi,sunyi tiada suara
Hanya detak jam yang menggema di sudut ruangan
Tatkala suara itu mulai menyentuh hati
Ku rasakan getaran yang begitu mendalam
Bagai bingkisan dihari kelabu
Tanp permisi menghadiri hati ini
Menghibur, menceritakan suka dan duka
Mengisahkan kebahagiaan yang mendalam
Menemani hari-hariku yang kelam
Mencuri hatiku dengan nada-nada indahnya
Dan…
Seakan aku bersimpuh
Pada sorot yang teramat dalam
Sejenak bayangmu mengisi hati ini
Menghibur lara-lara yang tak tersembuhkan
Menjadi pelita ditengah kegundahan hati yang tak terselimuti
Dan bayanganmu kini
Menjadi tamu istimewa dihati ini

Harap Sebuah Bintang

Ketika senja menjelang
Angkasa mulai menampakkan kelembutan
Warna kehangatan menyapa raga
Membiaskan semangat yang tak kunjung padam

Ketika jiwa sepi
Dunia tak memberi senyuman
Hanya bintanglah empunya harap
Tuk melangkah kedepan

Walau tiada teman
Hati keras tak pernah gundah
Tetap melangkah sesuai tekad
Tuk wujudkan harapan menjadi nyata

javascript:void(0)

KASIH ABADI

Kasih itu suci…
Seperti lentera digelapnya malam
Secercah cahaya berikan kehangatan
KasihNya tak pernah terputus oleh jaman
CintaNya selalu mengalir bagai sungai yang tak pernah kering
TanganNya selalu membimbing pada jalan kebenaran
Dan sabdaNya selalu menyinari hati
Bila aku menjadi kawanan domba,
Engkau adalah gembala yang setia
Bila aku bagai tanah gersang di padang gurun,
Engkau adalah aliran gletser yang menyejukkan
Bila aku adalah hamba yang sering menyakiti hati KudusNya,
Bahkan bila aku berjalan pada jalan yang salah,
Engkau tetap memperingatkan dan menuntunku pada jalanMu yang benar
Begitu pula kasihMu selama ini
Yang membimbing dan menyertaiku,
Dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun kasihMu takkan pernah terhenti
BagiMu tak ada satupun yang mustahil
S’lalu berikan ku yang terbaik sesuai rencanaMu
Engkau selalu memberi tepat pada waktunya
Dan Engkau tak pernah membiarkanku menunggu terlalu lama
KasihMu abadi, kini dan selamanya….

Minggu, 06 September 2009

DAUN MUDA

Ketika bintang kecil menyapaku
Aku bagai daun muda yang masih hijau
Ketika sang bulan tersenyum
Sepoi angin malam mengoyak raga ini
Ketika daudaun tua mulai menyentuh diriku
Aku merasakan hangatnya hangatnya kasih sayang mereka
Mereka melindungiku dari teriknya sinar mentari
Dan mereka mulai menjadi selimut kecil ketika bulan mnyapa
Dituntunnya aku dengan nasihat serta petuah
Merekapun menceritakan semua pengalaman hidupnya
Tapi aku malu dengan semua lantunan kata darinya
Aku hanya dapat berkaca dari genangan air dikala hujan
Kenapa tak satupun sifatnya ada padaku?
Bahkan mereka berkata, tak ada batang dan ranting yang berguna
Tetapi aku….
Apabila tak dibatang, tak tumbuhlah aku

Tentang Hati Yang Lugu

Ketika suka dan duka tak dapat dipisahkan

Dunia yang ada tak berasa

Alangkah ingin aku menutup lembar hidup ini

Ketika dunia sayub-sayub berteriak

Dan tak ada harap di hari esok

Ingin ku damba keadaan surge yang bahagia

Tapi itu hanya kata yang dapat dirangkai menjadi phrase

Phrase yang menerangkan hidup lembah darah ini

Lembah darah yang berasal dari hati yang lugu

Akankah keluguan hati ini hilang?

Atau mungkin sebaiknya dihilangkan?

Dapatkah kau menemukan jawab diatas awan,

Atau kau akan mencari jawb dilautan bebas?

Beri aku jawab ketika kau sudah dapat kepastian!

Tentang hati lugu yang selalu dipermainkan ,

Oleh jiwa yang hanya member harap tanpa adanya sikap